Jumat, 21 November 2014

Mengapa?



Jika memang setiap tetesan hujan yang mengalir adalah berkah, mengapa masih ada yang tak suka?
Jika memang waktu tak dapat berputar kembali, mengapa harus ada kesempatan kedua?
Jika memang hidup ini terlalu indah, mengapa tercipta duka nestapa?
Jika memang pagi selalu menawarkan kisah baru, mengapa ada cerita yang sering terulang?
Jika memang dunia adalah penjara bagi para pendosa, mengapa kita terus mengejar apa-apa yang fana?
Jika memang takdir membawa bahagia, mengapa masih ada orang yang terluka?
Jika memang dua insan saling terpaut, mengapa Tuhan mencipta jarak?

Jika memang cinta tak pernah salah, mengapa ada kasih yang tak dipertemukan oleh semesta?

Kamu dan yang Kurindu



Ada yang selalu datang saat mentari bersinar: Pagi
Ada yang tak lelah menyinari bumi: Matahari
Ada yang muncul ketika cahaya tak lagi berpendar: Malam
Ada yang tersenyum meski gelap menyertai: Bulan
Ada yang bersinar di tengah pekatnya cakrawala: Bintang
Ada yang terus menderu: Ombak
Ada yang menetes haru: Hujan
Ada yang lembut menerpa diri: Angin

Ada yang selalu kurindu di kala sepi: Kamu

Kamu dan yang Kurindu



Ada yang selalu datang saat mentari bersinar: Pagi
Ada yang tak lelah menyinari bumi: Matahari
Ada yang muncul ketika cahaya tak lagi berpendar: Malam
Ada yang tersenyum meski gelap menyertai: Bulan
Ada yang bersinar di tengah pekatnya cakrawala: Bintang
Ada yang terus menderu: Ombak
Ada yang menetes haru: Hujan
Ada yang lembut menerpa diri: Angin

Ada yang selalu kurindu di kala sepi: Kamu

Kamu dan yang Kurindu



Ada yang selalu datang saat mentari bersinar: Pagi
Ada yang tak lelah menyinari bumi: Matahari
Ada yang muncul ketika cahaya tak lagi berpendar: Malam
Ada yang tersenyum meski gelap menyertai: Bulan
Ada yang bersinar di tengah pekatnya cakrawala: Bintang
Ada yang terus menderu: Ombak
Ada yang menetes haru: Hujan
Ada yang lembut menerpa diri: Angin

Ada yang selalu kurindu di kala sepi: Kamu

Kamu dan yang Kurindu



Ada yang selalu datang saat mentari bersinar: Pagi
Ada yang tak lelah menyinari bumi: Matahari
Ada yang muncul ketika cahaya tak lagi berpendar: Malam
Ada yang tersenyum meski gelap menyertai: Bulan
Ada yang bersinar di tengah pekatnya cakrawala: Bintang
Ada yang terus menderu: Ombak
Ada yang menetes haru: Hujan
Ada yang lembut menerpa diri: Angin

Ada yang selalu kurindu di kala sepi: Kamu